Kamis, 21 Juli 2016

6 Bulan di Jakarta (Bagian 1)

Selasa, 12 Januari 2016, suasana tol Jagorawi pagi ini tidak terlalu ramai dengan kendaraan. Sedan bututku berjalan dengan mantap walaupun penuh muatan. Selain aku dan istriku di barisan depan, sisa ruangan dalam kabin maupun bagasi mobil telah disesaki dengan barang-barang yang kubutuhkan selama enam bulan ke depan. Ya, mulai besok aku akan mengikuti pendidikan Sekkau selama enam bulan. Sekkau (Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara) merupakan pendidikan pengembangan umum yang harus aku ikuti sebagai syarat menjadi seorang perwira menengah berpangkat mayor. Pendidikannya sendiri dilaksanakan di Kampus Sekkau yang terletak di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. Dan saat ini aku sedang menuju kesitu.
Aku mengurangi kecepatan kendaraanku karena mendekati gerbang tol utama cibubur. Setelah membayar tol, aku memacu kembali mobilku menuju Halim. Sesampai di Kampus Sekkau, aku berhenti di pos penjagaan untuk menandatangani buku lapor datang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Flat untuk menaruh barang-barangku.
Di kampus Sekkau para siswa akan tinggal di flat yang disebut dengan Viratama. Terdapat empat flat mulai dari Viratama 1 sampai dengan Viratama 4. Diantara Viratama 2 dan Viratama 3, ada Gedung Handrawina yang merupakan ruang makan siswa. Berdasarkan informasi dari pos penjagaan tadi, siswa sekkau akan menempati Viratama 2 dan 3.
Sesampai di depan gedung Viratama 3, aku menghentikan kendaraanku. Sekilas aku memperhatikan gedung yang akan menjadi tempat tinggalku. Viratama merupakan gedung dengan dua lantai yang memiliki 40 kamar. Kamar satu sampai dengan duapuluh berada di lantai bawah, sementara sisanya di lantai atas. Di tengah-tengah gedung pada masing-masing lantai terdapat ruang rekreasi yang dilengkapi dengan sofa, TV, dan juga dispenser. Aku sendiri mendapatkan kamar 9 di Viratama 3, artinya aku akan tinggal di lantai bawah. Tanpa menemui kesulitan, aku menemukan kamarku dan langsung mengangkut semua barangku dari mobil ke dalam kamar. Kamar 9 ternyata kamar yang cukup strategis, karena bersebelahan dengan ruang rekreasi dan langsung menghadap ke Gedung Handrawina sehingga akan memudahkan saat aku harus pergi makan. Di dalam kamar, terdapat kamar mandi tempat tidur, meja belajar, lemari pakaian dan rak sepatu.
Selesai mengangkut barang, aku beranjak ke Gedung Pramanasala untuk menyelesaikan lapor datang. Gedung Pramanasala merupakan gedung serbaguna, terletak bersebrangan dengan Gedung Handrawina, cukup dekat dari kamarku. Dari informasi yang kuperoleh di meja pendaftaran, ada 75 perwira yang akan mengikuti pendidikan Sekkau Angkatan ke-99 ini, termasuk beberapa siswa tamu yang bergabung bersama kami, yaitu dua siswa dari TNI AD, 2 siswa dari TNI AL, dan 3 siswa dari negara sahabat (Malaysia, Brunei dan Thailand). Di tempat pendaftaran juga kuperoleh informasi bahwa selama pendidikan berlangsung, siswa akan disusun dalam bentuk kelompok. Kelompok inilah yang akan sering saling berinteraksi dalam hal pengerjaan tugas, belajar, dan lain-lain. Aku tergabung ke dalam kelompok E bersama delapan siswa lainnya.Komposisi anggota kelompokku cukup kompleks, karena ada siswa dari TNI AL, dan ada siswa Wara juga.
Orang pertama di kelompokku adalah Binggi Nobel, seorang penerbang pesawat tempur yang berdinas di Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak yang didaulat jadi ketua kelompok. Kemudian ada Nugroho, penerbang Heli dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor. Yang ketiga ada Sholeh, perwira penerangan Puspen TNI, lalu ada Andik, orang elektronika namun berdinas di Wing 1 Paskhas. Berikutnya adalah Erwan, Paskhas yang menjadi pengasuh di AAU, juga ada dr. Halim yang berdinas di Pusdiklat Kohanudnas Surabaya. Kemudian ada Krida, siswa tamu dari TNI AL yang berdinas di KRI. Terakhir, satu-satunya siswa perempuan di kelompokku, Rini Marini yang merupakan instruktur di Sekolah Bahasa Halim.
Selesai melaksanakan lapor datang, aku bersama siswa lainnya melaksanakan gladi upacara pembukaan Gedung Pramanasala juga, upacara pembukaannya sendiri akan dilaksanakan besok pagi. Jam 5 sore kegiatan di Gedung Pramanasala selesai dan dilanjutkan dengan merapikan kamar. Membutuhkan waktu lumayan lama untuk mengatur semua barangku di dalam kamar mengingat sudah ada aturan baku mengenai peletakan dari masing-masing barang.
Jam 9 malam kamarku sudah rapi dan akupun siap menghadapi 6 bulan kehidupan di Sekkau. Bismillah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar